I.
Tujuan
-
Mahasiswa dapat memahami konsep RIP Versi 2.
-
Mahasiswa dapat membuat sebuah simulasi jaringan
yang menggunakan RIP Versi 2.
II.
Dasar Teori
·
Routing Information Protocol (RIP)
RIP (Routing Information Protocol)
adalah routing protocol yang paling sederhana yang termasuk jenis distance
vektor. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) sebagai metric dengan 15
hop maksimum,Daftar tabel route RIP ini akan di-update setiap 30 detik dan
administrative distance untuk RIP adalah 120. Ada tiga versi dari Informasi
Routing Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng.
-
RIP versi 1
Menggunakan classful routing.
Pembaruan routing periodik tidak membawa subnet informasi, dukungan kurang
untuk subnet mask panjang variabel (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan
untuk memiliki ukuran yang berbeda subnet yang sama dalam kelas jaringan .
Dengan kata lain, semua subnet dalam jaringan kelas harus memiliki ukuran yang
sama. Juga tidak ada dukungan untuk otentikasi router, membuat RIP rentan
terhadap berbagai versi RIP attacks.RIP versi 1 hanya ada jumlah hop 16 (0-15).
Jika ada lebih dari 16 hop antara dua router itu gagal untuk mengirim paket
data ke alamat tujuan.
-
RIP versi 2
Karena kekurangan dari spesifikasi
asli RIP, maka RIP versi 2 (RIPv2) di ciptakan,kemampuan yang di miliki untuk
membawa informasi subnet, sehingga mendukung classless inter-domain
routing(CIDR ). Untuk menjaga kompatibilitas ke belakang, jumlah hop limit 15
tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya interoperate dengan
spesifikasi awal jika semua protokol bidang Harus Zero dalam pesan RIPv1 yang
benar ditentukan. Selain itu, fitur beralih kompatibilitas berbutir
interoperabilitas memungkinkan penyesuaian saja. Dalam upaya untuk menghindari
beban yang tidak perlu di host yang tidak berpartisipasi dalam routing,
multicastRIPv2 tabel routing seluruh untuk semua router berdekatan di alamat
224.0.0.9, sebagai lawan RIPv1 yang menggunakan siaran.Pengalamatan unicast
masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.
-
Persamaan RIPv1 dengan RIPv2 :
1.
Menggunakan konsep routing distance vector
(routing by rumor–informasi tentang router yang lain diperoleh dari router
tetangganya)
2.
Split horizon dan triggered update
3.
Update setiap 30 detik
4.
ADN (administrative Distance–tingkat
kepercayaan/kebenaran informasi routing yang diterima router, berperan dalam
proses pemilihan jalur) = 120
5.
Maximum hop count (banyaknya lompatan) sebanyak
15.
-
Perbedaan RIPv1 dengan RIPv2 :
1.
RIP v2 classless Routing Protocol
2.
RIP v2 support VLSM (Variable Length Subnet
Mask) dan CIDR (Classless Inter Domain Routing)
3.
RIP v2 Support authentication per interface
basis
4.
RIP v2 dalam melakukan update tidak broadcast
melainkan multicast (224.0.0.9)
III.
Alat dan Bahan
1 unit PC/Laptop dan Aplikasi Packet Tracer 5.3.2.
IV.
Langkah Praktikum
Praktikum kali ini kita akan membuat sebuah simulasi jaringan RIP Versi
2. Berikut Topology Diagram praktikum kali ini :
Berikut Table Ip Address untuk Topology Diagram diatas :
Pertama silahkan download skema simulasi praktikum kali ini disini.
Buka hasil download tadi.
Hubungkan setiap PC ke masing" Switch dan hubungkan Switch ke Router sesuai topology diatas menggunakan kabel straight.
Setelah itu hubungkan 3 Router menggunakan kabel Serial DCE.
Lalu atur IP Address di setiap PC sesuai Addressing Table diatas.
Konfigurasi
IP Address pada R1. Ketikan syntax dibawah ini :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#interface fastethernet 0/0
R1(config-if)#ip address 172.30.1.1
255.255.255.0
R1(config-if)#duplex auto
R1(config-if)#speed auto
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#interface fastethernet 0/1
R1(config-if)#ip address 172.30.2.1
255.255.255.0
R1(config-if)#duplex auto
R1(config-if)#speed auto
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface serial 0/0/0
R1(config-if)#ip address 209.165.200.230
255.255.255.252
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#router rip
R1(config-router)#passive-interface
fastethernet 0/0
R1(config-router)#passive-interface
fastethernet 0/1
R1(config-router)#network 172.30.0.0
R1(config-router)#network 209.165.200.0
R1(config-router)#exit
Konfigurasi
RIP pada R1 menjadi RIP Versi 2. Ketikan syntax dibawah ini :
R1(config)#router rip
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#no auto-summary
R1(config-router)#end
Cek
hasil konfigurasi pada R1, ketikan syntax dibawah ini :
R1#show ip protocols
Apabila
hasilnya sama seperti gambar dibawah ini berarti konfigurasi RIP v2 pada R1
telah berhasil.
Konfigurasi
IP Address pada R2. Ketikan syntax dibawah ini :
R2>enable
R2#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
R2(config)#
R2(config)#interface fastethernet 0/0
R2(config-if)#ip address 10.1.0.1
255.255.0.0
R2(config-if)#duplex auto
R2(config-if)#speed auto
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#interface serial 0/0/1
R2(config-if)#ip address 209.165.200.233
255.255.255.252
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#interface serial 0/0/0
R2(config-if)#ip address 209.165.200.229
255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#router rip
R2(config-router)#passive-interface
fastethernet 0/0
R2(config-router)#network 10.0.0.0
R2(config-router)#network 209.165.200.0
R2(config-router)#end
Konfigurasi
RIP pada R2 menjadi RIP Versi 2. Ketikan syntax dibawah ini :
R2#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 2
R2(config-router)#no auto-summary
R2(config-router)#end
Cek
hasil konfigurasi pada R2, ketikan syntax dibawah ini :
R2#show ip protocols
Apabila
hasilnya sama seperti gambar dibawah ini berarti konfigurasi RIP v2 pada R2
telah berhasil.
Konfigurasi
IP Address pada R3. Ketikan syntax dibawah ini :
R3>enable
R3#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
R3(config)#interface fastethernet 0/0
R3(config-if)#ip address 172.30.100.1
255.255.255.0
R3(config-if)#duplex auto
R3(config-if)#speed auto
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#interface serial 0/0/1
R3(config-if)#ip address 209.165.200.234 255.255.255.252
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit
R3(config)#interface loopback 0
R3(config-if)#ip address 172.30.110.1
255.255.255.0
R3(config-if)#interface loopback 1
R3(config-if)#ip address 172.30.200.17
255.255.255.240
R3(config-if)#interface loopback 2
R3(config-if)#ip address 172.30.200.33
255.255.255.240
R3(config-if)#exit
R3(config-if)#exit
R3(config)#router rip
R3(config-router)#passive-interface
fastethernet0/0
R3(config-router)#network 172.30.0.0
R3(config-router)#network 209.165.200.0
R3(config-router)#exit
Konfigurasi
RIP pada R3 menjadi RIP Versi 2. Ketikan syntax dibawah ini :
R3(config)#router rip
R3(config-router)#version 2
R3(config-router)#no auto-summary
Cek
hasil konfigurasi pada R3, ketikan syntax dibawah ini :
R3#show ip protocols
Apabila
hasilnya sama seperti gambar dibawah ini berarti konfigurasi RIP v2 pada R3
telah berhasil.
V.
Hasil
Untuk mengecek apakah praktikum yang sudah dilakukan berjalan dengan baik
atau tidak, kita dapat melakukan perintah Ping.
Ping dari PC1 ke PC2, PC3, PC4.
Ping dari PC2 ke PC1, PC3, PC4.
Ping dari PC3 ke PC1, PC2, PC4.
Ping dari PC4 ke PC1, PC2, PC3.
Apabila
Semua hasil Ping “Reply” maka praktikum yang sudah kita lakukan berjalan baik
dan benar.
Disusun Oleh :
Nama : Wikarno
Kelas : 2A
NIM : 11615001
0 komentar:
Posting Komentar