Tujuan
* Mahasiswa
dapat melakukan konfigurasi terhadap router dengan berbagai tipe konfigurasi
yang ada didalam static Route
*
Mahasiswa dapat mengetahui fungsi masing-masing jenis Routing pada Tipe Statik
*
Mahasiswa mengetahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing jenis Routing
pada tipe static.
Pendahuluan
Definisi
Static Route
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan
routing table dengan konfigurasi manual. Suatu static route akan berfungsi
sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam
internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default
route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local
router, dimana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana
digunakan untuk meneruskan paket.
Konsep
static Route
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket
berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia
mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan
kecocokan entry – suatu entry yang menyatakan kepada router kemana paket
selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entry yang ada dalam
routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang
paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing
table yang tepat dan benar.
Static route terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-sendiri
untuk setiap route kepada router. sebuah router hanya akan meneruskan paket
hanya kepada subnet-subnet yang ada pada routing table. Sebuah router selalu
mengetahui route yang bersentuhan langsung kepada nya – keluar interface dari
router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protocolnya.
Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan kemana harus
meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung
kepadanya.
Jenis- jenis tipe routing pada tipe
Static
1. Next Hop
Tipe routing jenis ini adalah dengan cara
mengenalkan jaringan berikutnya.
Misalnya :
R1(config)#ip route 209.165.200.224
255.255.255.224 12.12.12.2
R1(config)#ip route 209.165.201.0 255.255.255.252
12.12.12.2
R1(config)#ip route 192.168.2.64 255.255.255.192
12.12.12.2
2. Exit
interface
Tipe routing jenis ini adalah dengan cara
mengenalkan Serila router berikutnya atau dengan menggunakan ID jaringan yag
dituju.
Misalnya :
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/0
3.
Sumarization
Adalah tipe Routing dengan cara mengnolkan ip
address yang tidak konsisten namun ada ketentuan lain, bahwa ip address yang
dapat dinolkan harus memiliki tipe ip address yang sama
Seperti missal :
R3 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.2.0 255.255.255 Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/1
Menjadi :
R3 # ip route 172.16.0.0 255.255.252 Serial0/0/1
4. Default
route
Adalah tipe routing dengan cara melemparkan ID
jaringan yang dituju Karena tidak tau dengan pasti alamat ID yang dituju.
Misalnya :
R1 # ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 Serial0/0/0
Alat Dan Bahan
1 Unit PC dan Aplikasi Packet Tracer 5.3.2.
Langkah Praktikum
Konfigurasi
Dasar Router
Lakukan konfigurasi dasar pada ketiga router
dengan sintaks sebagai berikut :
Konfigurasi Router 1 (R1)
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#enable secret class
R1(config)#no ip domain-lookup
R1(config)#line console 0
R1(config-line)#password cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#line vty 0 4
R1(config-line)#password cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by
console
R1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Konfigurasi Router
2 (R2)
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R2
R2(config)#enable secret class
R2(config)#no ip domain-lookup
R2(config)#line console 0
R2(config-line)#password cisco
R2(config-line)#login
R2(config-line)#line vty 0 4
R2(config-line)#password cisco
R2(config-line)#login
R2(config-line)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by
console
R2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Konfigurasi Router
3 (R3)
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R3
R3(config)#enable secret class
R3(config)#no ip domain-lookup
R3(config)#line console 0
R3(config-line)#password cisco
R3(config-line)#login
R3(config-line)#line vty 0 4
R3(config-line)#password cisco
R3(config-line)#login
R3(config-line)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by
console
R3#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Konfigurasi
antarmuka pada Router
Konfigurasi R1
R1 # configure terminal.
R1 #interface FastEthernet0/0
R1 #ip address 172.16.3.1 255.255.255.0
R1 # no shutdown
Konfigurasi R2
R2 # configure terminal.
R2 #interface FastEthernet0/0
R2 #ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
R2 # no shutdown
Konfigurasi R3
R3 # configure terminal.
R3 #interface FastEthernet0/0
R3 #ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
R3 # no shutdown
Konfigurasi
IP Addressing pada PC Host.
Langkah 1 : Mengkonfigurasi PC1 host dengan alamat
IP dari 172.16.3.10/24 dan default gateway 172.16.3.1
Langkah 2 : Konfigurasikan host PC2 dengan alamat
IP dari 172.16.1.10/24 dan default gateway 172.16.1.1
Langkah 3 : Konfigurasi PC3 host dengan alamat IP
192.168.2.10/24 dan gateway default dari 192.168.2.1
Mengkonfigurasi
Rute Statis Menggunakan Alamat "Next-Hop"
Konfigurasi
rute statis di R1
R1 # configure terminal
R1 # interface Serial0/0/0
R1 # ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R1 # no shutdown
Konfigurasi rute satis di R2
R2 # configure terminal
R2 # interface Serial0/0/0
R2 # ip address 172.16.2.2 255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R2 # no shutdown
R2 # configure terminal
R2 # interface Serial0/0/1
R2 # ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R2 # no shutdown
Konfigurasi rute satis di R3
R2 # configure terminal
R2 # interface Serial0/0/1
R2 # ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R2 # no shutdown
Mengkonfigurasi
Router dengan Alamat Next Hop
Konfigurasi Alamat next Hop di R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 192.168.1.2
R1 # ip route 192.168.1.0 255.255.255 172.16.2.2
R1 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 172.16.2.2
Konfigurasi Alamat next Hop di R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 172.16.2.1
R2 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 192.168.1.1
Konfigurasi Alamat next Hop di R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 192.168.1.2
R3 # ip route 172.16.2.0 255.255.255 192.168.1.2
R3 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 192.168.1.2
Gunakan
ping untuk memeriksa konektivitas antara host
PC1 => PC2
PC1 => PC3
PC2 => PC1
PC2 => PC3
PC3 => PC1
PC3 => PC2
Setelah langkah selesai, cobalah untuk
mengkonfigurasi router dengan tipe routing yang lain seperti Exit Interface,
Sumarization dan Default route dengan petunjuk dibawah ini.
Mengkonfigurasi
Router dengan Alamat Exit Interface
Apabila mengkonfigurasi router dengan tipe ini,
langkah pengerjaannya sama seperti Next Hop,
namun terlebih dahulu menghapus konfigurasi next hop yang sudah
terkonfigurasi, baru setelah itu memulai konfigurasi Exit Interface
Konfigurasi Alamat exit Interface di R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/0
Konfigurasi Alamat Exit interface di R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/0
R2 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/1
Konfigurasi Alamat Exit Interface di R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.2.0 255.255.255 Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/1
Mengkonfigurasi
Router dengan Alamat Sumarition
Apabila mengkonfigurasi router dengan tipe ini,
langkah pengerjaannya sama seperti exit interface, namun terlebih dahulu menghapus konfigurasi
exit interface yang sudah terkonfigurasi, baru setelah itu memulai konfigurasi
Sumarization
Konfigurasi Alamat sumarization di R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.0.0 255.255.252 Serial0/0/0
Konfigurasi Alamat sumarization di R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/0
R2 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/1
Konfigurasi Alamat sumarization di R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.0.0 255.255.252 Serial0/0/1
Mengkonfigurasi
Router dengan Default Route
Apabila mengkonfigurasi router dengan tipe ini,
langkah pengerjaannya sama seperti sumarization, namun terlebih dahulu menghapus konfigurasi
sumarization yang sudah terkonfigurasi, baru setelah itu memulai konfigurasi
Default Route
Konfigurasi Alamat Default Route di R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 Serial0/0/0
Konfigurasi Alamat Default route di R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/0
R2 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/1
Konfigurasi Alamat Default route di R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.0.0 255.255.252 Serial0/0/1
Hasil
Hasil dari percobaan diatas terlihat pada hasil
ping, yaitu sebagai berikut :
PC1 => PC2
PC1 => PC3
PC2 => PC1
PC2 => PC3
PC3 => PC1
PC3 => PC2
Disusun Oleh :
Nama : Wikarno
Kelas : 2A
NIM : 11615001
0 komentar:
Posting Komentar